Beranda

Artikel

Cara Membangun Personal Branding Di Linkedin Untuk Jobseeker

Cara Membangun Personal Branding di LinkedIn untuk Jobseeker

21 Jul 2025

img-Cara Membangun Personal Branding di LinkedIn untuk JobseekerEducation

Di tengah ketatnya persaingan kerja saat ini, punya CV dan ijazah saja sering kali belum maksimal untuk menarik perhatian rekruter. Banyak yang ingin tahu lebih tentang siapa kamu, apa yang kamu tekuni, dan bagaimana kamu membawa nilai tertentu. Di sinilah pentingnya tahu cara bangun personal branding khususnya di LinkedIn, platform profesional terbesar yang sering dijadikan rujukan utama oleh HR dan headhunter.

Personal branding bukan soal pencitraan palsu, kok. Justru sebaliknya, hal ini lebih merujuk pada cara menyampaikan diri kita secara otentik, cerdas, dan strategis. Lewat personal branding di LinkedIn, kamu bisa memperlihatkan keahlian, ketertarikan industri, hingga nilai yang kamu pegang dalam perjalanan karirmu. Semua ini bisa kamu bangun lewat kata, konten, dan konsistensi.

Sayangnya, banyak jobseeker belum memanfaatkan potensi LinkedIn secara maksimal. Profilnya mungkin sudah lengkap, tapi belum mencerminkan siapa mereka sebenarnya atau ke mana arah karir yang diinginkan. Padahal dengan pendekatan yang tepat, kamu bisa menjadikan LinkedIn sebagai panggung personal yang menarik perhatian!

Nah, artikel ini akan membahas langkah-langkah sederhana untuk mulai membangun personal branding di LinkedIn mulai dari mengatur ulang headline, membangun cerita di bagian About, hingga membuat konten yang menggambarkan dirimu sebagai seorang profesional yang layak dilirik. Yuk, simak sampai akhir!

Apa itu Personal Branding di LinkedIn dan Kenapa Penting?

Apa Itu Personal Branding Dan Kenapa Personal Branding Itu Penting

Jejak profesional belum cukup hanya terlihat dari CV atau surat lamaran saja, apalagi di era digital saat ini. Bagaimana kamu menampilkan dirimu secara online bisa berdampak besar pada peluang karir dan kesempatan kerja. Salah satu platform yang paling sering digunakan untuk menilai ini semua adalah LinkedIn.

Saat rekruter mencari kandidat di LinkedIn, kebanyakan dari mereka tidak hanya melihat riwayat pendidikan dan pengalaman kerja secara sekilas, tetapi juga ingin memahami kepribadian, nilai, dan potensi pelamar. Dengan itu, personal branding menjadi sangat penting untuk membantu kamu tampil menonjol di antara ratusan hingga ribuan pelamar lain dengan profil serupa.

Memangnya, apa itu personal branding? Istilah personal branding secara harfiah berarti "pencitraan diri" atau "membangun merek pribadi". Ini berarti cara kamu membentuk persepsi orang lain terhadap dirimu terutama dalam konteks profesional. Personal branding di LinkedIn sendiri mencakup bagaimana kamu menulis, berbicara, membagikan insight, hingga menyusun profil yang mencerminkan nilai, keahlian, dan tujuan karirmu.

Tujuan dari personal branding adalah agar kita lebih mudah dikenali, diingat, dan memiliki citra yang kuat di benak publik atau para rekruter. Proses ini dilakukan secara sadar dengan menampilkan keunikan, keahlian, serta nilai-nilai pribadi yang membedakan diri dari orang lain, sehingga tercipta identitas yang khas dan konsisten.

Kenapa personal branding di LinkedIn penting? 

Jawaban terkait pertanyaan ini banyak sekali. Namun umumnya, personal branding yang kuat bisa menjadi nilai tambah besar yang membuka lebih banyak peluang bagi para pencari kerja,mulai dari undangan interview, koneksi baru, hingga tawaran kerja langsung. Berikut beberapa urgensi terpentingnya:

1. Meningkatkan Kredibilitas dan Kepercayaan

Ketika rekruter mendapat gambaran siapa kamu, apa yang kamu perjuangkan, dan nilai apa yang kamu bawa, mereka lebih cenderung mempercayaimu. Personal branding yang kuat menunjukkan keahlian, integritas, dan konsistensi.

2. Lebih Membuka Peluang Karir dan Bisnis

Personal branding yang baik bisa menarik perhatian kuat bukan dari perekrut saja, lho. Tapi bisa juga dari klien, investor, atau mitra bisnis potensial. Orang cenderung memilih bekerja sama dengan kamu yang punya reputasi baik dan terlihat profesional!

3. Meningkatkan Kepercayaan Diri dan Kontrol atas Citra Diri

Dengan memahami kekuatan dan nilai diri, kamu bisa lebih percaya diri dalam mengambil keputusan, memasarkan diri, atau memimpin orang lain. Selain itu, personal branding juga memberimu kendali penuh atas narasi tentang ‘siapa’ dirimu.

4. Meningkatkan Nilai Jual

Baik kamu pencari pekerja atau individu yang pernah menjadi freelancer atau menekuni pekerjaan layaknya content creator, pengusaha, dll, personal branding membuat kamu "lebih berharga." Orang rela membayar lebih atau memilih kamu karena nilai dan citra yang kamu bangun!

5. Meningkatkan Eksposur Profil

Terkhusus untuk LinkedIn, ketika kamu melakukan personal branding yang konsisten dengan berbagi insight, pengalaman atau opini profesional secara berkala, kamu bisa jadi lebih dikenal dan diingat. Eksposur ini juga bisa menambah kesan profesional dan kredibilitasmu!

Cara Membangun Personal Branding yang Efektif di LinkedIn

Cara Membangun Personal Branding Efektif Di LinkedIn

Membangun personal branding terkadang memang tricky. Namun dengan langkah yang tepat, kamu bisa memperlihatkan citra profesional yang kuat dan konsisten di LinkedIn. Kuncinya adalah tahu apa yang ingin kamu tonjolkan, lalu menyampaikannya dengan cara yang jelas, relevan, dan otentik. Berikut beberapa saran mendasar:

1. Optimalkan Headline 

Headline adalah hal pertama yang dilihat rekruter, jadi pastikan kamu memperlihatkan lebih dari sekadar jabatan atau status pencari kerja. Gunakan kata kunci yang menggambarkan bidangmu dan nilai unikmu. 

Misalnya, jangan tulis “Lulusan FISIP komunikasi” atau “Data Analyst di perusahaan palembang”. Namun, tulis dengan menggunakan format profesional seperti:

Fresh Graduate Komunikasi | Tertarik di Content Marketing & Brand Strategy”

Atau dalam full Bahasa Inggris:

“Data Analyst | Turning Raw Data into Actionable Insights | Power BI | Python”

2. Optimalkan About

Di bagian About, ceritakan siapa kamu, apa yang kamu kuasai, dan apa tujuan karirmu. Hindari template formal yang kaku, buat yang personal dan gunakan nada percakapan yang profesional tapi tetap terasa otentik. Pastikan juga konsistensi bahasa dan tanda baca akurat. Tips tambahan, bisa tulis dengan sudut pandang orang ketiga.

Contoh yang salah:

Saya kerja di bagian HR. Pengalaman mengurus rekrutmen dan pelatihan. Suka ngobrol sama orang.

Contoh yang benar:

[Nama kamu, misalnya Ani] adalah seorang profesional HR dengan 4 tahun pengalaman dalam rekrutmen dan pengembangan karyawan. Ani percaya bahwa pendekatan humanis dalam HR menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif. Saat ini, Ani fokus pada employer branding dan peningkatan employee engagement melalui komunikasi yang empatik.

Atau dalam bahasa Inggris:

Ani is an HR professional with 4 years of experience in recruitment and employee development. She believes that a humanistic approach to HR creates a healthy and productive work environment. Currently, she focuses on employer branding and increasing employee engagement through empathetic communication.

3. Gunakan Foto dan Banner yang Representatif

Foto profil sebaiknya profesional tapi tetap mencerminkan kepribadianmu. Pastikan wajah terlihat dengan jelas, baju sopan dan formal, serta pencahayaan optimal. Jangan pakai foto selfie di pantai atau cafe, foto pakai filter berlebihan, baju tidak formal, atau pencahayaan yang terlalu gelap.

Selain itu, banner di belakang profil juga bisa kamu manfaatkan untuk menunjukkan minat, portofolio, atau kata-kata yang mewakili dirimu. Misal, kamu bisa gunakan background minimalis (misalnya warna netral, siluet orang berdiskusi, atau meja kerja yang tenang) dengan tulisan "Driven by Empathy. Powered by Strategy" dan bisa juga ditambahkan kontak seperti email, link mengarah ke portfolio, dan sebagainya.

4. Bangun Kredibilitas Lewat Konten

Mulailah aktif membagikan insight, pengalaman, atau refleksi pribadi seputar dunia kerja, bidang yang kamu minati, atau pembelajaran yang kamu alami. Konsistensi lebih penting daripada kesempurnaan, yang penting kamu terlihat tumbuh dan aktif terlibat!

Contoh postingan:

 “3 Cara Menumbuhkan Budaya Feedback di Tempat Kerja yang Sehat”

(Diikuti insight praktis dan contoh pengalaman pribadi.)

atau:

 “Apa yang Harus Dilakukan Ketika Krisis PR Terjadi? Ini yang Saya Pelajari dari Pengalaman Handle Klien X.”

5. Perluas Jaringan dan Aktif Berinteraksi

Terhubunglah dengan alumni, profesional di bidangmu, dan komunitas yang relevan. Beri komentar bernilai di postingan orang lain, ucapkan selamat saat ada pencapaian, dan jangan ragu membuka obrolan! Tapi harus selalu formal dan sopan, ya.

6. Tampilkan Portofolio dan Sertifikasi

Gunakan fitur Featured untuk menampilkan karya, artikel, atau sertifikat. Kalau kamu punya hasil proyek, konten, atau tulisan, tampilkan dengan visual yang menarik agar memperkuat bukti keahlianmu.

Contoh yang bisa ditampilkan di Featured:

  • Artikel opini atau insight yang kamu tulis

  • Sertifikat pelatihan 

  • Portofolio konten 

  • Cuplikan presentasi, webinar, atau sesi pelatihan yang kamu isi

  • Link ke blog pribadi, linktree, atau media publikasi tempat kamu pernah tampil

Mulai dari Mana? Ini Langkah Pertamamu

Langkah Membangun Personal Branding LinkedIn

Personal branding tidak harus langsung sempurna, yang terpenting adalah berani memulai. Kamu tidak perlu menunggu punya pengalaman segunung atau followers ribuan. Cukup pastikan tiap langkah awalmu terarah, relevan, dan mencerminkan versi profesional terbaik dari dirimu. Berikut langkah awal yang bisa kamu ambil hari ini:

1. Rapikan profil dari atas sampai bawah

Mulai dari foto, headline, sampai bagian pengalaman. Pastikan foto profil jelas, profesional, dan sesuai konteks industrimu. Headline jangan dibiarkan kosong atau generik, gunakan kata-kata yang menggambarkan dirimu. Cek juga ejaan dan format penulisan agar profilmu mudah dibaca dan terlihat rapi secara keseluruhan. Kamu bisa coba pelan-pelan rapikan, one thing at a time. Pelan tapi pasti.

2. Gunakan bahasa yang konsisten

Pilih satu bahasa utama: Inggris atau Indonesia? Kemudian gunakan itu secara konsisten di seluruh bagian profil, termasuk di konten yang kamu buat. Jangan campur aduk tanpa arah. Misalnya jika kamu ingin menargetkan peluang global atau perusahaan multinasional, gunakan bahasa Inggris. Kalau kamu fokus di pasar lokal, bahasa Indonesia pun sangat efektif asalkan rapi dan jelas.

3. Tulis tiap bagian dengan tujuan yang jelas

Setiap bagian profilmu punya peran. Headline bertugas menarik perhatian, bagian About menjelaskan siapa kamu dan arah karirmu, dan bagian Experience menunjukkan kontribusi serta pencapaian yang sudah kamu lakukan. Hindari copy-paste dari CV, tulis yang di LinkedIn dengan nada yang lebih naratif dan menyampaikan nilai tambahmu secara langsung.

4. Bangun dan rawat koneksi secara aktif

Mulailah dengan menyambung jaringan dari alumni, rekan kerja, mentor, hingga profesional yang kamu kagumi. Kirim pesan perkenalan yang sopan saat menghubungkan, dan aktiflah memberikan komentar yang bermakna di postingan mereka. Jangan hanya jadi penonton, ikut hadir dan terlibat dalam diskusi!

Kamu tidak harus punya sesuatu yang besar dan mengagumkan untuk mulai personal branding di LinkedIn, kok. Justru dari langkah kecil yang konsisten dan terarah, personal branding bisa tumbuh kuat seiring waktu. Perlu diingat bahwa personal branding bukan soal tampil berlebihan atau membesar-besarkan citra diri, tapi tentang membangun kesan diri yang kuat dan berkesinambungan.

Di tengah derasnya arus informasi digital, LinkedIn memberi ruang bagi siapa pun untuk menunjukkan kualitas dan nilai dirinya secara strategis. Memahami cara membangun personal branding di platform ini merupakan keharusan bagi setiap pencari kerja yang ingin tampil menonjol secara profesional! Bukan lagi soal mengikuti arus, kamu juga harus mengambil peran aktif dalam perjalanan karirmu.

Kalau kamu sudah mulai menata profilmu dan siap melangkah lebih jauh, kini saatnya cari peluang yang sejalan dengan potensi dan nilai yang kamu bangun. Kunjungi laman karir Thamrin Group dan temukan berbagai posisi menarik untuk kamu yang siap naik kelas secara profesional. Kamu juga bisa cek laman artikel Thamrin Group untuk insight seputar karir, tips profesional, dan info-info menarik lainnya yang sayang untuk dilewatkan!

img-Tips Jaga Work-Life Balance untuk Anak Kantor di Kota BesarLifestyle
img-Kenalan sama Thamrin Leadership Bootcamp, Bukan Program MT Biasa!Promotions
img-Burnout Kerja: Tanda, Penyebab, dan Cara MengatasinyaEducation